Hal apa yang normal di Bali tapi tidak di tempat lain di Indonesia?
Saya akan menjawab berdasarkan pengalaman saya semasa sekolah, mungkin ini terjadi juga di daerah lain. Tulisan ini mungkin salah, tolong koreksi bila ada kesalahan. Ini merupakan salinan dari tulisan saya di Quora (ini tulisan pertama, mungkin kualitasnya masih cacat hehehehe).
- Libur sekolah di Bali itu lebih lama dari daerah lain. Selain hari libur nasional, di bali ada juga libur khusus contohnya galungan dan kuningan ( anak sekolah libur selama 2 minggu), Pagerwesi (1 hari ), Siwaratri (1 hari), Saraswati (1 hari ), Nyepi ( 3 hari ) dan libur akhir ( 2 minggu ) tahun serta kenaikan kelas (1 bulan). Oiya kalau hari libur keagaaam hindu setiap 6 bulan sekali. Tapi kalau libur agama islam misalnya idul fitri hanya libur 2 hari saja.
Libur hari raya nyepi
- Tidak ada sekolah negeri yang mengenakan hijab. Hanya sekolah seperti MIN, MTS dan MA. Semua anak perempuan menggunakan rok setinggi lutut. Rambut khusus perempuan SD dan SMP wajib dikepang 2 dan dipelintir diberi pita sesuai dengan ketentuan jenjang. Untuk SD merah putih. Untuk SMP berwarna putih, biru dan merah sesuai dengan jenjang kelas. Sementara untuk SMA wajib kuncir 1 ( ponytail ).
contoh kepang 2
- Di Kabupaten saya , SD, SMP dan SMA tidak bayar SPP.
- Khusus di Kabupaten saya, SD dan SMP wajib bersih bersih halaman sekolah karena tidak menyewa cleaning service. Jadi siswa perempuan membawa sapu dan laki-laki membawa timba kecil (untuk memungut sampah dan menyiram). Dua alat itu di taruh di ruang kelas. Pernah SMP mengikuti lomba kebersihan sekolah, sehingga hampir setiap sore semua siswa masuk kembali untuk bersih bersih dan menata taman. Dan satu lagi pada libur Galungan Kuningan, akhir tahun dan kenaikan kelas, khusus untuk SD dan SMP diberlakukan piket bersih bersih dan digilir setiap kelas
- Terkadang siswa siswa non muslim membawa bekal berupa nasi babi dan memakannya di sekolah.
- Setiap bulan purnama dan bulan mati (tilem) siswa dan siswi beragama hindu mengenakan pakaian adat kepura. Dan jujur ada beberapa perempuan yang mengenakan pakaian sedikit terbuka di bagian dada.
- Memakan kembali sesajen yang telah ditaruh di sanggah atau pura. Terkadang saya ditawari memakan sesajen tersebut seperti biskuit, buah, minuman yang baik untuk usus dan sebagainya
- KOST di bali jarang memisahkan berdasarkan gender. Kebanyakan yang saya temukan itu Kost campur (laki-laki dan perempuan). Saya pernah ngekost dengan keadaan semua kamar itu diisi perempuan (saya laki-laki)
Comments
Post a Comment