Resensi Novel Tuyet


Saya buat dalam rangka menyambut tugas sekolahan. Honestly novel ini bagus dan ada fan servicenya. Saya beruntung bisa meminjamnya di perpustakaan. budayakan membaca oke?!?!?!?!?
Tinggalkan komen untuk lebih dekat dengan saya

Judul buku resensi         : Tuyet
Genre                           : Drama
Penerbit                        : Yayasan Indonesia
Penulis                          : Bur Rasuanto
Tahun Terbit                 : 2001
Kota terbit                    : Jakarta
Jumlah halaman           : 141


gambar mbak tuyet
Bur Rasuanto dilahirkan di Palembang, 6 April 1937. Karya-karya salah seorang penanda-tangan utama Manifes kebudayaan dan Doktor dalam bidang filsafat dari Universitas Indonesia ini adalah Bumi yang Berpeluh (1963), Mereka Akan Bangkit (1963) meraih Hadiah Sastra Yamin, namun ditolaknya, Mereka Telah Bangkit (1966), Sang Ayah (1969). Manusia Tanah Air (1969). Dan salah satu karya yang dibuat yaitu Tuyet (cetakan pertama 1978).
Novel karya Bur Susanto ini berkisah tenatang perjuangan Tuyet, gadis Vietnam Selatan menyelamatkan ayahnya. Namun terhadang dengan kekuasaan penindas yang mengancam. Cerita dimulai saat seorang wartawan asal Indonesia bernama Alimin. Ia ditugaskan di Vietnam untuk meliput perang saudara yang terjadi.
Pada suatu hari Tuyet memdatangi kediaman sementara Alimin. Kedatangan Tuyet sebenarnya untuk menanyakan apakah kiriman Herbert, seorang wartawan asal Jerman sudah dating. Namun, kiriman yang dimaksud itu tidak ada. Sampai pada saat itu Tuyet mulai sering mendatangi kediaman Alimin untuk menanyakannya kembali. Hubungan Tuyet dengan Alimin semakin akrab. Pada suatu hari, Tuyet ingin mengajak Alimin melakukan hubungan terlarang tetapi ditolak oleh Alimin. Tamparan wartawan itu membuat Tuyet sadar. Tuyet sambil menangis menceritakan bahwa ia mem membutuhkan uang demi membebaskan ayahnya yang dituduh komunis oleh pemerintah. Mendengar cerita tuyet, rasa iba muncul dan ingin membantu Tuyet. Alimin kemudian menghubungi teman-temannya untuk meminta uang tebusan dan menghubungi ayahnya Thi (muridnya)  agar membantu membebaskan ayah Tuyet.
            Usaha mengumpulkan uang berhasil dan kiriman dari Herbert dating, namun usaha meminta bantuan ayah Thi gagal. Dengan uang yang cukup, Alimin dating ke rumah Tuyet. Sayangnya Tuyet tidak ada disana. Tuyet hanya meninggalkan selembar surat yang berisikan bahwa ia menyerahkan dirinya dan kehormatannya kepada komandan agar ayahnya dapat bebas.
            Novel Tuyet ini memiliki kelebihan dibandingkan dari buku-buku lain yang mengangkat latar tempat asing seperti bahasa yang digunakan mudah dimengerti dan tidak menggunakan istilah asing. Kecuali saat menerangkan baju tradisional dan tempat di Vietnam. Novel ini juga menarik karena merupakan cerita satu-satunya yang membahas tentang perang Vietnam. Dalam segi isi cerita menurut penulis sangat bagus karena karakternya memiliki ciri khas masing masing. Dalam hal pembawaan bahwa maksud Tuyet mengharapkan kiriman Herbert itu tidak terduga, pada awal cerita tokoh utama (Alimin) curiga bahwa Tuyet sudah dipermainkan oleh temannya itu. Dan pada akhir cerita juga tidak terduga penyelesaiaanya.
            Kelemahan dari novel Tuyet itu yaitu ada beberapa kalimat percakapan langsung tidak jelas siapa yang berbicara. Baik dijelaskan secara langsung maupun tersirat. Sehingga memerlukan pembacaan berulang untuk mengetahuinya. Karena cerita ini dibuat pada tahun 1978 maka beberapa ejaan dan penulisan kata bahasa Indonesia kurang tepat.
            Dengan adanya novel ini kita dapat mengambil nilai kehidupan yaitu menolong sesama manusia meskipun pada kondisi mencekam (perang) dan walaupun berbeda Negara. Novel ini cocok untuk kaum remaja maupun dewasa yang tertarik dengan cerita sejarah. Penulis tidak menyarankan kepada anak-anak untuk membaca karena novel ini mengharuskan pembacanya memiliki pengetahuan bahasa yang lumayan dan ada beberapa adegan cerita khusus untuk dewasa.
   


Comments

Popular posts from this blog

Teks Ulasan Karya Seni (Lukisan) TOM LEA : LIFE AND WORLD WAR

Tugas Bahas Inggris Presentating Exposition Text : Smoking Should be Banned in Public Area